Wabup Tebo Syahlan dan Sekda Tebo Teguh Arhadi saat menemui mahasiswa untuk dilakukan dialog, namun para mahasiswa menolak. |
TEBOONLINE.ID - Puluhan kader Pengurus Cabang (PC) Tebo Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), unjuk rasa soal penundaan pemilu dan minta ketegasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo, soal langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak goreng.
Aksi dimulai di Simpang Tugu Pahlawan STS Tebo sekitar pukul 09.00 WIB, Senin (11/4/2022). Selanjutnya puluhan mahasiswa itu bergeser ke komplek perkantoran pemerintahan Kabupaten Tebo.
Dalam orasinya Ketua Komisariat PMII Riski Mawarti, mengatakan pemerintah harus ungkap kartel minyak goreng yang ada di Kabupaten Tebo. Hal ini perlu agar masyarakat menikmati harga minyak goreng sesuai dengan eceran yang ditetapkan.
"Cartel minyak bermain harga di eceran sangat tinggi," katanya.
Ketua Cabang PC PMII Tebo Sapro Malisi, menyayangkan soal Bupati Tebo Sukandar yang tidak berada di kantor. Dia meminta Bupati agar segera mengambil kebijakan. Jika tidak akan ada aksi selanjutnya.
"Dari Pemda kita minta Bupati yang langsung berbicara, jika tidak kami akan ada aksi selanjutnya," ungkapnya.
Soal kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Kapolres Tebo AKBP Fitria Mega, mengatakan pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup. Soal terjadi pelangsiran kini masih dilakukan Lidik oleh Kepolisian. Diakui Fitria kini Polres Tebo juga masih melakukan pemberkasan soal ditangkapnya 36 jerigen BBM yang diduga akan ditimbun.
"Kita akan lakukan penegakan sesuai dengan prosedur hukum," ungkapnya.
Sementara, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tebo Mazlan saat menemui aksi Unras mengatakan soal tuntutan aksi PC PMII Tebo, dilakukan penandatanganan fakta integritas bahwa DPRD Tebo akan melanjutkan dan mengawal tuntutan aksi.
Diungkapkan Mazlan, soal minyak goreng di Kabupaten Tebo sudah tidak Langka. Namun ada permainan dari oknum pedagang yang memainkan harga. Stok saat ini banyak, dan aman untuk kabupaten Tebo.
"Masyarakat laporkan jika ada penjual melebihi HET," ungkapnya.
Pantauan dilapangan aksi unjuk rasa dimulai sekitar pukul 09.00 WIB di simpang tugu juang KM 1 Jalan Lintas Tebo-Bungo, kemudian aksi dilanjutkan di kompleks perkantoran Pemerintah kabupaten Tebo dan kantor DPRD Tebo.
Pada aksi, dengan kecewa karena Bupati Tebo Sukandar tidak berada di lokasi. Wakil Bupati Tebo Syahlan tidak diberi kesempatan untuk berbicara ketika dialog dilakukan di halaman kantor Bupati Tebo.(crew)