Penyidik Polres Tebo saat memberikan keterangan terkait laporan Salim Harahap di Mapolres Tebo.(Poto:Supri/Teboonline.id) |
TEBOONLINE.ID – Salim Harahap, pada Jumat (17/11/2023) mendatangi Mapolres Tebo untuk melaporkan insiden tewasnya salah satu putranya, AH yang merupakan Santri Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin di Desa Tirta Kencana Rimbo Bujang Tebo, Jambi.
Salim mendapatkan kabar kematian putranya AH, pada Selasa (14/11/2023) lalu, di Pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin desa Tirta Kencana kecamatan Rimbo Bujang. Meninggalnya AH ini, menurut Salim, ia mendapatkan kabar begitu mendadak sehingga ia dan keluarga besarnya begitu berduka.
Pertama kali ditemukan, Jasad korban berada di lantai tiga Asrama An-Nawawi Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin sekira pukul 17:30 WIB. Pihak pengasuh Ponpes Raudhatul Muzawwidin pada saat itu langsung menyatakan bahwa kematian korban diduga akibat tersengat listrik.
Salim usai memberikan keterangan dihadapan penyidik, menyampaikan bahwa dengan melaporkan kasus ini, keluarga ingin mencari keadilan terhadap kematian anaknya itu.
“Saya ingin ini diungkap dengan terang benderang,” kata Salim.
Sementara itu, terpisah Kanit Pidum Polres Tebo, Ipda. William Simbolon, membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban.
“Hari ini kita sudah terima laporan dari pihak keluarga (korban) dan sudah kita ambil keterangan,” katanya.
Menurut dia, pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan penyebab kematian santri AH, walaupun telah dilakukan visum di RSUD STS Tebo.
Untuk mengusut penyebab kematian AH, Kepolisian berencana akan melakukan Ekshumasi (Proses penggalian mayat atau pembongkaran kubur untuk mencari keadilan, red) dalam beberapa hari kedepan yang telah disetujui oleh pihak keluarga korban.
“Mungkin dalam beberapa hari kedepan kita akan melakukan Ekshumasi dan Autopsi agar kita mendapatkan kepastian penyebab kematian korban,” katanya.(crew)