Ustadz Imadduddin. |
TEBOONLINE.ID – Adalah Ustadz Imadduddin, pria asal Banyuwangi yang menetap di Bali ini, memiliki misi mulia yaitu berdakwah di Pulau Sumatera.
Perjalanan dakwahnya di Pulau Sumatera ini, dimulai dari daerah dimana ia pertama kali menginjakan kakinya di Pulau Sumatera yaitu di Pondok Pesantren Al Inayah beralamatkan di jalan Lesmana Desa Perintis Jaya Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi.
Sebagai seorang Santri yang lahir diera Milenial ini, sudah menjadi tuntutannya, Ustadz Imadduddin tergerak hatinya untuk terus menjalankan dakwahnya setelah melihat banyaknya factor – factor yang dapat mempengaruhi masyarakat khususnya dalam memahami teks agama.
“Alhamdulillah, saya saat ini memiliki kegiatan dakwah yang cukup padat. Baik itu undangan ceramah di Kabupaten Tebo seperti pengajian rutin Ranting NU di Kecamatan Rimbo Bujang maupun undangan dari luar Kabupaten Tebo seperti Kabupaten Bungo,” ujar Ustadz Imadduddin yang bernomor HP dan WA 0895 3664 17708 pada Teboonline.id, Selasa (05/12/2023).
Dalam dakwahnya setiap mengisi pengajian baik itu undangan pada acara pengajian Hari Besar Agama Islam atau undangan warga, Ustadz Imadduddin tidak menerima bayaran alias gratis. Ia justru banyak membantu serta menganjurkan semangat berderma dan menolong orang.
Guna mencukupi kebutuhan sehari – hari, Ustadz Imadduddin bekerja sebagai professional disebuah Perusahaan Multi Internasional dibidang jasa Hotels, Hospitals, Catering, Banking, serta bisnis pertambangan. Ia menduduki jabatan cukup strategis, sebagai Project Design Expertise.
Ustadz Imadduddin, penceramah muda, ganteng berkulit putih kelahiran tahun 1985 ini sering sekali mengisi acara di stasiun TV nasional dan mengisi acara artis – artis Ibukota di Jakarta. Ia juga tengah mengembangkan hobi berkeseniannya, diantaranya di dunia seni peran. Belum lama ini ia didapuk menjadi aktor klip penyanyi Ageng Kiwi.
Tidak tanggung-tanggung ia dikontrak membintangi tiga klip sekaligus, berjudul; ‘Allah Maha Segala’, ‘Terlalu’, dan lagu ‘Daripada Daripada’. Lagu yang juga diciptakan Ageng Kiwi ini aransemen musiknya dikerjakan musisi Echal Gumilang.
Cita-cita Ustadz Imadduddin yang digemari Ibu – ibu ini cukup sederhana, bagaimana umat Islam bisa menata hati. Sehingga Islam disikapi sebagai ajaran cinta kasih, rahmatan lil’alamiin. Lebih ke budi pekerti; ahlaqul karim.(crew)